Anggota Komisi V DPR RI Epyardi (tengah baju biru), foto : suci/hr

Anggota Komisi V DPR RI Epyardi Asda mengimbau jam operasi Bandara Internasional Minangkabau di Padang, Sumatera Barat bisa 24 jam, khususnya pada saat-saat high season  seperti lebaran dan tahun baru. Hal ini diharapkan, agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang baik dan juga mendapatkan hargat tiket yang memadai. 

“Masyarakat Sumatera Barat ini adalah masyarakat perantau, rata-rata merantaunya itu ke Pulau Jawa dan basic-nya di Jakarta. Dulu mereka memang memakai jasa Kapal Laut untuk pulang ataupun pergi dari Jakarta atau dari Padang, sekarang alhamdulillah saya senang dan bangga juga mereka  lebih banyak menggunakan pesawat udara yang  sudah cukup murah,” papar politisi PPP ini usai meninjau kesiapan sarana prasarana angkutan lebaran 2018 di Padang, beberapa hari lalu.

Menurut keterangan Kepala Otoritas Bandara Wilayah VI Padang Agus Subagyo, lanjut Epyardi, peningkatan jumlah penerbangan ke Padang melalui Bandara Internasional Minangkabau ini sangat-sangat luar biasa.  “Bahkan data dari Kepala Otoritas Bandara, Bandara Internasional Minangkabau ini merupakan bandara terpadat ketujuh di Indonesia. Jadi memang sangat luar biasa, dan  memang orang Padang ini lebaran itu wajib pulang. Oleh karena itu, kami mengharapkan pemerintah terutama Dirjen Perhubungan Udara sedikit memberikan stretching terkait jadwal penerbangan sampai harga tiket,” harapnya.

Lebih lanjut anggota dewan dapil Sumatera Barat I ini menjelaskan, kalau dirinya yang asli Padang  itu sehari-hari tinggal di Padang dan  bulak-balik Jakarta-Padang menggunakan pesawat udara, ia mengharapkan di waktu-waktu seperti lebaran ini memberlakukan harga tiket yang bisa menjangkau masyarakat menengah ke bawah. (sc)